Senin, 28 November 2016

PSIKOLOGI KLINIS/KESEHATAN



Menurut Witemer (1912), psikologi kilinis adalah metode yang di gunakan untuk mengubah/mengembangakan jiwa seseorang berdasarkan hasil observasi dan eksperimen dengan menggunakan teknik pedagogis. Ada beberapa ciri yang terdapat dalam psikologi klinis.
1.      Memiliki orientasi ilmiah professional, yaitu adanya cirri berupa penggunaan mtode ilmu dan kaidah psikologi, dalam pemberian bantuan terhadap individu yang menderita cemas, melalui intervensi dan evaluasi psikologi.
2.      Menampilkan kompetensi psikologi, karena psikologi klinis terlatih dalam menggunakan petunjuk dan pengetahuan psikologi dalam kerja professional.
3.      Menampilkan kompetensi klinis, karena berusaha untuk mengerti orang lain.
4.      Ilmiah, karena menggunakan metode ilmiah untuk mencapai presisi dan objektifitas dalam cara kerja profesionalnya dengan tetap melakukan validasi untuk setiap individu yang di tangani.
5.      Professional, karena lebih menyumbangkan pelayanan kemanusiaan yang  penting bagi individual, kelompok social, dan komunitas untuk memcahkan masalah.
Terdapat hubungan yang jelasdan dekat antara psikologi klionis dan psikologi abnormal, serta psikeatri. Tugas yang di hadapi psikologi klinis adalah memahami masalah-masalah yang di hadapi pasien, menyelesaikan aspek kepribadian untuk tujuan orientasi teoritis studi klinis.
1.      Motivasi
Motivasi adalah kebutuhan psikologi yang telah memiliki corak yang ada dalam diri individu yang harus di penuhi agar kehidupan dan kejiwaan dapat terpelihara, yaitu senantiasa dalam keseimbngan. Pada awalnya, kebutuhan itu hanya berupa kekuatan dasar saja. Namun selanjutnya berubah menjadi suatu sector yang kuat dan terarah.
2.      Kapasitas
Kapasitas adalah karakter individu yang bisa di sesuaikan, termasuk dalam hal kapasitas intelektual mencapai tujuannya sendiri dan untuk memnuhi tuntunan yang di kehendaki lingkungan.
Pentingnya pemahaman mengenai kapasitas ini bagi psikoloigis adalh untuk memperkirakan dalam bidang apa saja dan seberapa kuat bindividu memiliki sumber daya baik dalam keadaan frustasi, konflik, maupun tertekan.
3.      Pengendalian
Perkembangan kemampuan mengendalikan diri terjadi sejak masa baik. Ada lima wujud pengambilan yaitu pengendalian berlebih, lemah, cemas, terganggu, (di sebut juga sebagai pengendalian yang inadequate), dan pengendalian yang ideal.
Tugas professional psikologi ialah mengimplementasikan prinsip dalam ilmu terapan, ada bebrapa yang di miliki psikologi klinis sebagai berikut:
1.      Terapi
Istilah khusus untuk psikologi adalah psikoterapi. Pada umumnya terapi menampilkan 4 gambaran kegiatan yaitu :
a.       Membantu hubungan murni yang bersifat memlihara hubungan antara terapis dengan klien.
b.      Membantu klien dalam melakukan eksplorasi /pengalihan diri.
c.       Terapis dank lien bekerja sama memcahkan masalah.
d.      Terapis membantu sikap dan mengajarkan keterampilan/cara ke pada klien untuk menanggulangi stress.

2.      Assessment
Assessment merupakan proses yang di gunakan psikolog untuk mengamati mdan mengevaluasi masalah social, baik menyangkut keterbatasan maupun kelebihannya.
3.      Mengajar
Mengajar berarti memberikan informasi dan pelatihan mengenai topik-topik yang termasuk ruang lingkup pengetahuan yang melandasi profesinya, seperti psikologi klinis, psikologi abnormal, dan psikologi konseling.
4.      Konsultasi
Memberikan bimbingan bagi perseorangan, kelompok atau badan organisasi untuk mengembangkan kualitas diri. Di sebut konsultasi karena tujuan psikolog dalam hal ini membantu melalui klien dengan pekerjaan dan permasalahan mereka.
Karena adanya minat terhadap bidang baru ini, muncul suatu di siplin ilmu baru, yaitu psikologi kesehatan. Stone (1991) meringkaskan tahun-tahun pertama kemunculan ini. Psikologi kesehatan ini di kenal oleh “ American Psychological Association” tahun 1997. Lima tahun kemudian, di tahun 1982, “The Interamerican Congress of Psychology” di Quito Equador, mencurahkan perhatian sebagian besar dari program ini untuk memperbarui nama kegiatan ini dan pertemuan tersebut menmukan suatu “Task Force” pada psikologi kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar